Sunday, February 12, 2012

Bahagia itu... (article)

Dulu aku pernah penuh tanya tentang apa yang kita sebut sebagai 'bahagia'. Begitu memenuhi otakku karena tanpa ditanya pun semua orang ingin memilikinya. Puncak dari segala rasa dan mungkin tujuan hidup. Aku coba bertanya pada sinar matahari yang menembus tirai tipis kamarku disetiap paginya, tapi tentu saja ia tidak menjawab. Aku coba bertanya pada malam sepi tapi yang kudapat hanya hening. Lalu aku harus bertanya pada siapa? Lucu sekali bagaimana sebuah kata membuat rasa penasaranku membludak tak tertahan.

Baiklah aku mengalah. Jika tidak ada yang bisa menjawab maka mungkin lebih bijaksana jika aku mengganti pertanyaanku hingga yang lebih mudah. Sebenarnya apa bentuk sebuah 'kebahagiaan'? Tercetak tebal di otakku. Berkeliaran ia disana mencari jawaban. Dan aku mulai bertanya pada siapa saja yang bisa mendengar atau malah bisa menjawab. Tapi yang kudapat malah gamang karena begitu banyak jawaban dengan bentuk yang berbeda.

"Bahagia itu saat kita mendapat apa yang kita inginkan"

"Bahagia itu saat aku bisa mencapai cita-cita"

"Bahagia itu menikmati hidup!"

"Bahagia itu relatif. Kebanyakan karena materi atau hal-hal yang berbentuk nyata"

Kalimat yang terakhir itu kudengar dari salah seorang teman di bimbingan belajar. Iseng saja aku bertanya tapi itulah jawaban yang paling aku ingat dari seluruhnya. Apakah benar 'bahagia' itu berbentuk materi, benda, atau sebagainya? Rasanya tidak mungkin semudah itu. Sedangkal itu. Kemudian aku bertanya padanya. Pada dia.

"Lalu jika kebahagiaan itu bukanlah hal yang berbentuk materi, benda nyata yang berbentuk atau yang lainnya, lantas kebahagiaan itu seperti apa?"

"Kebahagiaan itu seperti lengkung indah senyummu.."

No comments:

Post a Comment